Sabtu, 13 April 2013

PWKT dan IPP PWKT Kota Batam


Batam,Journal IPP PWKT 

Keberadaan Komunitas Warga Karanganyar yang berdomisili di kota batam dirintis dari penyatuan beberapa komunitas yang telah terbentuk sebelumnya.Komunitas yang merger tersebut antara lain Paguyuban Intanpari,Paguyuban Batik Solo dan beberapa komunitas yang ada yang terdiri dari Komunitas kecil-kecil yang berbentuk Komunitas keluarga ,maupun Komunitas daerah dengan ruang lingkup yang kecil. Dengan didasari pertimbangan dan keinginan bersama untuk menyatukan berbagai komunitas yang ada dalam satu wadah Paguyuban yang bisa menaungi berbagai elemen-elemen yang ada dari Warga Karanganyar yang berada di batam maka dari kesepakatan yang diparakarsai oleh beberapa tokoh pendiri PWKT  tersebut terlahirlah Paguyuban Warga Karanganyar Tenteram yang kemudian disingkat PWKT Kota Batam pada tanggal 15 Maret 2009 PWKT dideklarasikan dan Sekaligus Pengukuhan Pengurus PWKT oleh Ki Lurah Punggowo Dr. HM. Soerya Respationo, SH.MH.

Seiring berjalannya waktu PWKT sudah berkali –kali melaksanakan kegiatan dan agenda yang besar seperti acara Halal bi Halal dan Lain-lain.Pada setiap kegiatan yang di adakan oleh PWKT peran pemuda pemudinya belum terakomodasi sumbang sihnya dalam berbagai event terkesan Pengurus yang bekerja hanya dari pengurus PWKT yang rata-rata sudah berkeluarga dan sepuh dan terlihat pemuda pemudinya masih sebagai penonton saja.Atas dasar keprihatinan tersebut maka pada tanggal 30 september 2012 diadakanlah pertemuan pertama kali untuk menggagas organisasi pemuda pemudi Karanganyar yang berdomisili di kota batam .Kemudian pada pertemuan-pertemuan berikutnya tercapailah kesepakatan terbentuknya komunitas Ikatan Pemudi Pemudi Paguyuban Karanganyar Tenteram yang disingkat IPP PWKT Kota Batam.IPP PWKT Batam adalah Sub organisasi dibawah naungan PWKT batam yang khusus berkecipung dalam urusan Pemuda Pemudi.

Berbeda dengan beberapa  Paguyuban muda mudi daerah lain yang secara struktur organisasinya  terpisah-pisah atau dengan kata lain berdiri sendiri  ,tidak dengan IPP PWKT batam yang  merupakan organisasi kepemudaan yang dibawah satu payung organisasi  yang lebih besar yaitu PWKT.Secara Hirarkhi Ketua IPP PWKT Batam levelnya di bawah Ketua PWKT Hal ini sengaja dimaksudkan untuk Kaderisasi bagi PWKT kedepannya dan agar  selalu menjaga harmonisasi antara PWKT dan IPP PWKT dalam satu kesatuan yang utuh yang satu dengan lainnya saling support ,sinergi di samping itu untuk menjaga agar dalam satu daerah yang sama tidak terdapat multi organisasi yang latar belakang dan tujuannya sama yang hanya beda nama komunitasnya saja.Dengan sistem ini diharapkan tujuan bersama bisa dicapai dengan kebersamaan tanpa harus memandang organisasi yang akan dibesarkan Karena pada dasarnya sama IPP PWKT merupakan bagian dari PWKT sebagai induk organisasinya.Karena pendiri IPP PWKT Batam menyadari bahwa jika dalam satu daerah ada 2 atau lebih Komunitas yang ruang lingkupnya sama tetapi secara organisasi terpisah atau berdiri sendiri -sendiri tentunya akan timbul persaingan yang tidak sehat.

Minggu, 07 April 2013

Permainan Gobak Sodor



                                                      Permainan Gobak Sodor
Gobak sodor merupakan permainan tradisional masyarakat kita. Dikatakan gobak sodor karena permainan ini maju mundur melalui pintu-pintu. Dalam bahasa belanda istilah gobak sodor mungkin artinya sama dengan kata dalam bahasa inggris “Go Back through the Door”, sebagian menyebutkan galasin.
            Gobak sodor merupakan permainan beregu yang terdiri atas dua regu. Masing- masing regu biasanya terjadi dari 4-5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis kebaris terakhir secara bolak-balik dan untuk meraih kemenangan keseluruh anggota regu harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik. Permainan gobak sodor adalah sejenis permainan tradisional yang beregu dimana pemain yang berjaga berusaha menyentuh pemain lawan dengan menggunakan tangannya, sehingga pemain lawan tidak bisa melewati garis hingga garis terahir.
            Permainan gobak sodor ini biasanya menggunakan lapangan segi empat dengan ukuran 9 x 4m. Lapangan tersebut dibagi enam bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota regu yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota regu yang menjaga garis batas horizontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapat tugas untuk menghalangai lawan. Mereka yang berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota regu yang mendapat tugas untuk menjaga garis batas vertikal, maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak ditengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Selain itu diperlukan ketangkasan serta kekompakan dalam regunya mendapat kemenangan. Manfaat permainann gobak sodor (margusin) adalah:
1. Mengembangkan kecerdasan intelektual
1. Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal 
2. Mengembangkan logika 
3. Mengembangkan kinestetik a
4. Keterampilan senantiasa terasah, terkondisi membuat permainan dari berbagai bahan yang telah tersedia disekitarnya.
5. Mengajarkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, keterampilan dan strategi, interaksi sosial, sportifitas dan kejujuran.
            Berikut ini adalah gambar dari lapangan gobak sodor berikut dengan posisi para penjaga dan yang tidak berjaga.
 
Gambar 1. Gambar lapangan gobak sodor/ margusin dan posisi para pemain



Keterangan gambar
1.      Bulatan yang berwarna biru adalah pemain yang tidak berjaga dan bulatan yang berwarna orange adalah pemain yang berjaga.
2.      Lapangan akan dibagi menjadi beberapa bagian secara melintang dan secara membujur yang akan membelah daerah permainan menjadi 2 bagian jalur yang akan dilalui oleh sang “seledor” dan bisa bergerak dari ujung ke ujung.
3.      Pemain yang berjaga akan mengisi baris-baris melintang di lapangan.
4.      Lapisan terahir menentukan apakah lawan dapat keluar dari lapangan dan lapisan pertama menentukan apakah lawan dapat masuk ke lapangan.
5.      Jumlah level atau garis melintang akan sama dengan jumlah pemain di satu tim biasanya 4-5 orang. Kalau makin banyak pemain maka lapangannya akan semakin besar.
6.      Pemain yang tidak berjaga akan berusaha untuk masuk kedalam lapangan, lalu melewati semua level dan keluar dari ujung satunya lagi dan kemudian berusaha kembali untuk bisa melakukan goal.
7.      Saat salah satu permainan lawan dapat melakukan goal itu, maka satu babak selesai dan yang tidak berjaga menang mendapatkan nilai dan kemudian permainan diulang lagi tanpa ada perubahan posisi berjaga.
8.      Pemain yang tidak berjaga kalah bila ada salah satu anggotanya tersentuh oleh yang berjaga atau bila salah satu pemainnya keluar dari lapangan sebelah kiri atau kanan.
9.      Bila pemain yang tidak berjaga terkurung dan tidak bisa lepas maka dia boleh menyerah dengan begitu timnya kalah.



 Peraturan permainan gobak sodor yaitu:
1.    Semua pemain tim penyerang akan dikira mati jika salah seorang dari mereka disentuh oleh pemain-pemain tim bertahan.
2.    Pemain tim penyerang tidak boleh mundur kebelakang setelah melewati garis lapangan, ia dikira mati yang akan menyebabkan perubahan posisi di tim.
3.    Pasukan penyerang dikira mati jika terdapat pemainnya keluar dari garis lapangan.
4.    Pasukan penyerang dikira menang jika salah seorang dari pemainnya dapat melewati semua garis hingga kembali ke baris permulaan. Satu poin diberikan kepada tim ini dan permainan akan dijalankan kembali.
5.    Mana-mana pasukan yang dapat mengumpulkan poin tertinggi akan dihitung memenangkan pertandingan tersebut.